Alhdulilah, keputusan kabinet terbaru memutuskan PPSMI akan diajar dalam Bahasa Melayu. Bagi Sek Cina dan Tamil pula, akan diajar dalam bahasa ibunda mereka. Saya memang menantikan keputusan ini. Cukup-cukuplah menjadikan medan pendidikan bahan ujian, tempat menguji idea kurang masak atau tempat permainan politik. Kasihanilah pada generasi muda yang sudah cukup tercabar jati dirinya dengan biah dan suasana yang tidak membantu menjadi kalau dulunya Muslim Hadhari, sekarang, menjadi seorang berjiwa Satu Malaysia.
Pada sesetengah orang, jati diri bukan pada bahasa. Ya, benar. Tapi ia menyumbang. Pada bahasa ada budaya. Ada nilai. Ada santun. Ada jiwa. Ada cinta.
Merujuk kepada National Standards for Foreign Language Learning: Preparing for the 21st Century, ada 5 C yang melengkapkan pembelajaran sesuatu bahasa dan boleh dijadikan kriteria penilaian;
1) COMMUNICATION
2) CULTURES
Gain Knowledge and Understanding of Other Cultures
Standard 2.1: Students demonstrate an understanding of the relationship between the practices and perspectives of the culture studied
Standard 2.2: Students demonstrate an understanding of the relationship between the products and perspectives of the culture studied
3) CONNECTIONS
Connect with Other Disciplines and Acquire Information
Standard 3.2: Students acquire information and recognize the distinctive viewpoints that are only available through the foreign language and its cultures
4) COMPARISONS
Develop Insight into the Nature of Language and Culture
Standard 4.1: Students demonstrate understanding of the nature of language through comparisons of the language studied and their own
Standard 4.2: Students demonstrate understanding of the concept of culture through comparisons of the cultures studied and their own.
5) COMMUNITIES
Lihat, kalau mahu belajar bahasa, harus belajar budayanya sekali kan? Lihat corak pendidikan dahulu. Kalau mereka yang bersekolah Inggeris saya kira bersetuju dengan hal ini. Lihat cara berpakaian, lagunya, buku rujukannya juga pelbagai cerita Bed Time Story yang kita hafal jalan ceritanya hingga kini, sistemnya dan lain-lain. Pasti harus kenal dengan Shakespeares dan puisi-puisinya kan?
Kalau sekolah agama pondok , harus menguasai nahu saraf, harus tahu kenapa kata ganda (jama') ada yang ada formula, ada yang tidak; yang diketahui secara simai', harus hafal syiir-syiir arab.
Bahasa datang dengan budaya. Bila kita membaca, cerita tuan punya bahasalah yang kita pelajari, nilai dan adab sopannyala yang kita tekuni. Juga tak lupa agama yang datang bersamanya.
Memang kita tidak akan kehilangan jati diri kalau setakat belajar PPSMI dalam Bahasa Inggeris tapi kita lupa sejak kita membuat keputusan memaksakan pembelajaran PPSMI dalam bahasa orang lain, kita sudah hilang keyakinan diri pada bahasa yang mendidik kita sejak kecil. Kita tidak yakin pada sejarah yang pernah dilakar. Kita rasa rendah diri rupanya berbahasa Melayu. Memangnya ia, kerana kalau anda memasuki dunia pekerjaan, bahasa Melayu hampir tidak laku. Bahasa Cina lebih baik kerana sering kedapatan iklan kerja mensyaratkan kelebihan berbahasa Cina. Lalu anda keliru, anda berada di tanah air sendirikah?
Saya bukan pemikir atau pejuang bahasa. Saya cuma pecinta bahasa yang selalu punya keinginan mahu menguasai bahasa lain. Catatan di atas mungkin dangkal bagi sesetengah anda tapi itulah yang ada di hati saya. Seorang gadis Melayu Malaysia.
Blog Berhabuk
3 years ago
0 Komentar:
Post a Comment